Wikia One Piece
Advertisement
Mark1 'Selamat membaca!. Anda dapat membantu Wikia One Piece dengan mengembangkannya dan Follow Kami di Twitter. Kami mohon maaf karena Wikia ini dalam proses pengembangan. Mark1


Pengkhianatan Laksamana Mayda! 'Iblis Bamboo' Vergo adalah Episode 606 dari Anime One Piece

Alur Cerita[]

Punk Hazard, Jalur Penghubung Bangunan A dan B. Kelompok Topi Jerami, Kinemon, Chahige dan Angkatan Laut tengah menuju Bangunan B untuk melancarkan serangan balik.

Di atas Punggung Chahige. Kelompok Topi Jerami dan Kinemon sedang menumpang di atasnya.

“DAP! DAP! DAP! DAP!”

“Tak Kusangka dia akan merusak dinding dan membiarkan gas beracun itu masuk” Kata Robin sembari memperhatikan jalur belakang.

“Orang bernama Caesar itu benar-benar tidak manusiawi” Sahut Brook.

“Kita memang telah selamat, tapi di sini belum aman” Ujar Usopp sembari mengantung Mantelnya di punggung Chahige.

“Ya! Kita harus menemukan anak-anak dan pergi menuju Bangunan R, Pintu 66 secepatnya!” Sahut Nami yang berada di belakang kepala Chahige.

“Dan lalu kita bisa menyelamatkan diri! Dari laboratorium menyebalkan ini!” Ucap Sanji sembari membuang puntung rokoknya.

“Hei! Lebih Cepat lagi!!” Pinta Zoro pada Chahige.

“Kalian ini! Hosh hosh. Sejak kapan kalian ada di sana? Sekarang tubuhku terasa berat!” Sahut Chahige yang terus berlari sembari membawa beban mereka.

“Aku benar-benar minta maaf! Kau harus menahannya. Tak ada pilihan lagi” Kata Zoro.

“Oi, Alasan yang dibuat-buat!” Ujar Chaige.

“Yah! Kami ........... terlalu lelah dan tak ingin lari lagi!” Kata Zoro dengan tatapan dan perkataan dinginnya pada Chahige.

“Alasan yang kejam! TURUN DARI PUNGGUNGKU!!” Seru Chahige sembari berlari.

“Namamu adalah Tuan Chahige bukan? Maaf, tapi saya harus segera menyelamatkan anakku Momonosuke!” Kata Kinemon dengan sopannya kepada Chahige.

“Hmmmmm! Anakmu??” Sahut Chahige.

“Akan tetapi .......... Karena saya sudah terlalu banyak berlari jadi saya sudah tidak mau berlari lagi!” Ujar Kinemon dengan sopan dan dinginnya pada Chahige.

“TURUN DARI PUNGGUNGKU, BODOH!!” Seru Chahige kembali.

“Aku mulai kepanasan memakai mantel ini!” Keluh Zoro sembari membuka mantelnya.

“Ahh. Kau bisa menaruhnya di sini!” Kata Usopp memberinya saran.

“Baiklah!” Ucap Zoro sembari mengantung mantelnnya di samping mantel Usopp.

“Aah! Aku juga akan melepas mantelku!” Ucap Nami yang melepas Mantelnya.

“PLOPH!!”

Mantel Nami langsung menghilang karena Mantel Nami terbuat berkat kekuatan Kinemon. Chahige semakin naik darah karena mereka yang menumpang di punggungnya seenaknya.

“JANGAN BERSANTAI DI PUNGGUNGKKU! JIKA KALIAN TAK TERLUKA, KENAPA KALIAN TAK LARI MENGGUNAKAN KAKI KALIAN SENDIRI!” Teriak Chahige kepada mereka semua.

“Aku Lapar!” Keluh Brook.

“Saya seorang Samurai, dan Saya tidak lapar!” Sahut Kinemon.

“Chahige San, Apa kau punya sesuatu yang bisa dimakan?” tanya Brook kepada Chahige.

“DIAM KAU! SAAT KITA SAMPAI DI POS PASUKAN. AKU AKAN MENJATUHKAN KALIAN SEMUA!” Seru Chahige, Lalu Chahige berlari dengan cepatnya.

“DAP! DAP! DAP! DAP!”

Masih di jalur penghubung Bangunan A dan B. Di bagian pasukan Angkatan Laut G5. Mereka masih terhenti dibalik pintu yang baru saja tertutup.

“KAPTEN CHAN! KAPTEN CHAN! APA KAU MENDENGARKU?? KITA HARUS SEGERA PERGI DARI SINI!”

“DI SAAT KITA PERCAYA PULAU INI SUDAH TERTUTUP! DIA MALAH MEMBUAT SENJATA MEMATIKAN ITU”

“JIKA KITA TAK MENGHENTIKANNYA AKAN MENYEBAR KE SELURUH DUNIA!”

“AYO KITA SEGERA KELUAR DARI TEMPAT INI DAN MELAPOR PADA MARKAS BESAR!”

Para Angkatan Laut terus berteriak kepada Tashigi, namun Tashigi masih saja termenung dan tak bereaksi sama sekali.

“ADA APA DENGANMU, KAPTEN CHAN?”

“JIKA KITA TAK KELUAR DENGAN SELAMAT DARI SINI, LALU UNTUK APA KEMATIAN TEMAN-TEMAN KITA!!”

Tiba-tiba perkaataan salah seorang Prajurit membuat Tashigi tersadar.

“Ahh! Ma Ma Maafkan aku!” Kata Tashigi sembari menghapus air matanya.

“AYO KITA PERGI DARI SINI!” Seru Tahsigi kepada anak buahnya yang masih tersisa.

“YAAA!!”

Tiba-tiba para Prajurit G5 menyadari ada sesuatu yang sedang terbang di atas mereka.

“GROAAARR! WHUSSSHH! WHUSSSHH!”

“Tunggu sebentar! Suara berisik apa itu?”

“Ada sesuatu yang terbang di atas sana!”

Mereka semua mendongak ke atas dan mencari sumber suara yang mereka dengar. Tiba-tiba seekor naga muncul dari atas dan menyemburkan api ke arah mereka semua.

“GROAAARR! WHUSSSHH! WHUSSSHH!”

“BRUSSSSSHHHHHHH!!”

“GYAAAAAAAAAA!!”

Sebagian Prajurit menghindari serangan api naga kecil itu.

“Apa! Makluk apa itu?” Tanya seorang Prajurit.

“Kurasa Makhluk itu yang bersama dengan kelompok Topi Jerami!” Jawab Rekannya.

Naga itu terbang mengitari Prajurit G5 dan menyemburkan api di sekitar mereka semua.

“BRUSSSSSHHHHHHH!!”

“GYAAAAAA!!!”

“Apakah itu kadal atau semacamnya?” Tanya prajurit yang lain.

“Kudengar memang ada rumor mengenai Naga di Punk Hazard!” Jawab Tashigi sembari memperhatikan Naga kecil itu.

“GYAAAAAA!!! GYAAAAAA!!!”

“Itu adalah Makhluk Legenda Yang diciptkan Dr. Vegapunk untuk menjaga keamanan pulau ini” Ucap Tashigi sembari menghindari serangan Naga tersebut.

“Sebelumnya, Makhluk itu tak terlihat menakutkan!” Ucap Prajurit yang ada di samping Tashigi.

“GROAAARR! WHUSSSHH! WHUSSSHH!”

“DIA DATANG!” Seru Seorang Prajurit sembari menembakinya.

“DORR! DORR! DORR! DORR!”

Dengan gesitnya Naga itu menghindari satu demi satu peluru itu.

“DIA MENGHINDARINYA!” kata Prajurit itu. kemudian Prajurit itu menghindari tubrukan Naga kecil itu.

“BRUUUAAAAGGHH!!”

Naga itu menabrak dinding besi, lalu dengan taringnya dia mengunyah dan menghancurkan dinding besi itu.

“Di Dia mengunyah besi!!”

“Kalau sampai tergigit olehnya.....!”

“SEMUANYA, SEGERA LARI KE BANGUNAN B!” Teriak Tashigi.

“GROAAARR! WHUSSSHH! WHUSSSHH!”

Kemudian Naga kecil itu terbang mengarah ke Tashigi. Dengan sigapnya Tashigi mengeluarkan pedangnya mencoba melawannya.

“Dia bisa terbang, Menghembuskan Api dan menguyah besi!” Kata Salah seorang Prajurit di samping Tashigi.

“Makhluk apa itu sebenarnya!” Teriak rekan di sampingnya.

“BRUSSSSSHHHHHHH!!”

Naga itu menghembuskan api pada Tahigi, namun Tashigi melompati semburan api tersebut.

“WOOAR! WHUSSSHH! WHUSSSHH!”

Tiba-tiba Naga itu terlihat ketakutan dan dia segera meninggalkan G5 dan terbang menuju bangunan B.

“Apa yang terjadi? Dia pergi? Dia tampak ketakutan?” Tanya Prajurit di samping Tashigi.

“Mungkin dia terintimidasi oleh Kapten!” Seru Rekan yang satunya lagi.

Sementara itu rekan-rekan G5 yang lain bersorak dan mengelu-elukan seseorang yang hadir di antara mereka.

“HORRRAAAAYYYYYY!! OIIIIIIII!!”

“KAPTEN TASHIGI KAU PASTI AKAN SENANG!”

“BALA BANTUAN TELAH DATANG!”

WAKIL ADMIRAL KITA DATANG UNTUK MEMBANTU!”

Vergo datang ke tengah-tengah G5, dengan sorotan Mata yang terkejut Tashigi terlihat diam.

“Ver Vergoo!” Ucap Tashigi dalam hatinya.

“TAP! TAP! TAP! TAP! TAP! TAP!”

Vergo berlahan-lahan berjalan mendekati Tashigi. Sementara itu Prajurit G5 yang belum tahu tentang identitas Vergo sebenarnya hanya bisa mengelu-elukan Vergo.

“WAKIL ADMIRAL VERGO DAN WAKIL ADMIRAL SMOKER! KEDUA SENJATA ANDALAN G5 TELAH TIBA! SEKARANG KITA TAK TERKALAHKAN!” Sorak Para Prajurit G5.

“YEAAHH!! DENGAN INI KITA SELAMAT!”

“TAP! TAP! TAP! TAP! TAP! TAP!”

“Ti Tidak... kalian Salah! .......... Lari.............Lari!! LARILAAAHHHHH!” Teriak Tashigi kepada Anak Buahnya.

“JLEBB! JLEBB! JLEBB! JLEBB! JLEBB!!”

“BRUK! BRUK! BRUK! BRUK! BRUK!!”

Vergo menyerang para Prajurit G5 dengan salah satu jurus Rokushiki, Shigan.

“Wa Wakil Admiral Vergo? Apa mereka melakukan kesalahan!” Tanya Seorang Prajurit.

“Me Meski mereka salah sekalipun, Seharusnya anda tidak perlu menyerang dengan Shigan!” Kata Prajurit yang lain.

Sementara itu Tashigi tak mampu bergerak dan hanya diam menyaksikan rekan-rekannya terbunuh oleh Vergo. Dalam keterkejutan dan ketakutan Tashigi, dia mengenang saat pertemuannya pertama kali dengan Vergo.

“Selamat Datang! Aku telah mendengar tentang kalian! Komodor Smoker, senang bertemu denganmu! Para Prajurit G5 memang liar dan mereka tidaklah pandai. Tapi ketika kau sudah mengenal mereka, kau akan berpikir mereka tidak seperti apa yang dikatakan! Cepat atau lambat kalian akan terbiasa dengan itu!” Kata Vergo dalam kenangan Tashigi saat mereka pertama kali berjumpa. Dalam kenangan yang lain.

“DI mana Wakil Admiral Vergo?” Tanya Tashigi.

“Dia tak ada di sini!” Jawab Prajurit G5 yang sedang bersantai.

“Pergi kemana beliau?” Tanya Tashigi kembali.

“Wakil Admiral Vergo pulang ke rumahnya karena ada sesuatu yang mendadak!” Jawab Prajurit Itu.

“Adik perempuannya sedang sakit!” Sahut Prajurit yang lain.

Tashigi terus mengingat kenangan bersama Vergo. Kenangan di mana Vergo menunjukan kharisma sebagai seorang Angkatan Laut tapi ternyata hal tersebut hanyalah sebuah sandiwara Vergo.

“HUHUHUHUHHHUUU!” Dua orang anak kecil menangis di depan 2 orang Prajurit G5 dan ibunya sedang berbicara dengan Prajurit tersebut.

“KALIAN ANGKATAN LAUT SEHARUSNYA TAK BERBICARA SEPERTI ITU! Seru Ibu karena rumah mereka hancur akibat ledakan meriam.

“Kurasa rumah kalian bukan hancur karena tembakan meriam kami!” Ucap Salah seorang Prajurit G5 yang acuh kepada ibu tersebut.

“APA MAKSUD PERKATAAN KALIAN??!” Teriak ibu tersebut kesal dengan kelakuan dua orang Prajurit G5.

“TAP! TAP! TAP! TAP! TAP!!”


Tashigi dan Vergo berjalan mendekati rumah yang hancur tersebut. Lalu, Tashigi mencoba menenangkan keadaaan, Namun Vergo menahannya.

“Maafkan saya! Sayalah yang bertanggung jawab atas tindakan mereka!” Sahut Vergo.

“Ahh benarkah! Kalau begitu aku ingin kau menanggung semua ini!” Ujar Ibu tersebut.

“KAU INI....? JANGAN BERKATA SEENAKNYA!” Teriak Prajurit G5 kesal karena ibu tersebut seakan-akan memanfaatkan situasi.

“DUAGH! DUAGH!

“Saya mengerti! Kami akan melakukan apapun sampai masalah anda terselesaikan!” Ujar Vergo yang sebelumnya memukul dua orang anak buahnya karena tidak sopan kepada orang lain.

“Wakil Admiral Vergo?” seru dua orang prajurit itu.

Tashigi dalam kenangannya itu tampak mengagumi sosok kepimimpinan Vergo di Angkatan Laut.

“Wakil admiral vergo! Mengenai laporan penculikan anak yang terjadi tempo hari” Lapor Tashigi di ruangan Vergo.

“Yah! Setelah aku mengirim beberapa Prajurit. Ternyata itu hanyalah sebuah kecelakaan kapal biasa. Jadi itu laporan Palsu” Jawab Vergo menjelaskan soal Laporan yang terjadi.

“Laporan Palsu!” Ujar Tashigi yang tampaknya tidak terlalu percaya dengan ucapan Vergo.

“TAP! TAP! TAP! TAP! TAP!!”

Vergo berjalan meninggalkan Kursinya, melewati Tashigi dan menuju sebuah Jendela sembari memberi pesan kepada Tashigi.

“Memang sangat sulit bagi orang tua untuk menerima kematian anaknya. Maka dari itu mereka selalu berpikir anak mereka masih hidup dan diculik seseorang. Kau akan mengerti saat menjadi ibu suatu hari nanti!” Kata Vergo kepada Tashigi.

“Jadi begitu yah?” Sahut Tashigi.

“Yah begitulah!!” Ucap Vergo.

Saat sekarang Vergo melakukan hal yang tak manusiawi kepada para anak buahnya.

“JLEBB! JLEBB! JLEBB! JLEBB! JLEBB!!”

“BRUK! BRUK! BRUK! BRUK! BRUK!!”

“WAKIL ADMIRAL VERGO! TOLONG HENTIKAN!”

Tashigi telah tersadar, Kalau Vergo bukanlah seorang Vergo yang dia kenal. Vergo yang ditemuinya hanyalah seorang Pengkhianat yang menyusup ke Angkatan Laut.

“SEMUANYA CEPAT MUNDUR! DIA BUKAN LAGI ORANG YANG KALIAN KENAL. SEJAK LAMA, DIA.......” Teriak Tashigi dan dia pun menyerang Vergo.

Namun Vergo terlalu tangguh, hanya dengan lengan kosong dan haki vergo mampu menahan serangan pedang Tashigi.

“TRAAANGGG! BUKKKK”

“KYAAAAA!!”

“KAPTENNNNN!!”

“DIA DIA!! WAKIL ADMIRAL PALSU! VERGO TAK AKAN MELAKUKAN HAL INI PADA KAPTEN!” Teriak seorang Prajurit.

“IYAH!! APA KAU SEORANG PENYAMAR ATAU SEORANG PEMAKAN BUAH IBLIS. BERHENTILAH MENGHINA WAKIL ADMIRAL KAMI!” Teriak salah seorang yang lain.

Mereka semua terlihat menangis setelah kapten mereka dihajar oleh Vergo.

“WAKIL ADMIRAL VERGO.....ADALAH ORANG YANG MELINDUNGI ANGKATAN LAUR LIAR SEPERTI KAMI! BERHENTILAH MEMPERMAINKAN KAMI!

“AKU AKAN MENGHAJARMU, DASAR PENIRU”

“PERGILAH KE NERAKA!”

“KAU TAK BISA DIMAAFKAN!!’

Pukulan, serangan, tembakan kepada Vergo yang dilakukan Prajurit G5 sama sekali tidak mempan dan mereka semua dikalahkan dengan mudah. Tashigi terka[ar dan hanya bisa menangis melihat Vergo melakukan tindakan semena-mena.

“Suaraku menghilang! Cukup sudah! Selamatkan kami, Smoker!” Ucap Tashigi dalam hatinya sembari menangis.

Tetesan air mata Tashigi membanjiri sekitar wajahnya.

“TES!”

Tiba-tiba saat Vergo hendak menghabisi Tashigi ada suara yang mendekatinya dari atas.

“POOFH! POOFH! POOFH! POOFH!”

“ADA SEORANG WANITA......!”

“Siapa??” Tanya Vergo

“YANG MEMBUTUHKANKU!!” Teriak Seseorang itu yang ternyata adalah Sanji.

“DUAAKKGGHHH!!”

Sanji menendang wajah Vergo dan membuat Vergo terpental jauh menabrak dinding.

Sanji muncul tiba-tiba menolong Tashigi yang menangis dan Prajurit G5.

“Bukankah dia..??” Tanya Tashigi dalam hatinya.

“Sa Salah seorang kelompok Topi Jerami?? Kenapa Bajak Laut menolong kami!” Tanya Prajurit yang masih tersadar.

“CRSSSHHHHH!!”

Sembari membakar rokoknya, Sanji dengan tenang menjawab.

“Aku mendengar......Jatuhnya Air mata seorang Wanita!” Ucap Sanji. Tashigi hanya mampu meneteskan air matanya. Sedangkan Vergo tampak bangkit kembali setelah ditendang oleh Sanji.

Sementara itu di atas punggung Chahige. Chahige masih terus berlari membawa Kinemon dan Kelompok Topi Jerami.

“DAP! DAP! DAP! DAP!”

“Sanji pergi dengan wajah tampak serius begitu!” Kata Usopp.

“Aku merasakan kehadiran sesuatu yang misterius di belakang sana! Lupakan saja dia!” Ujar Zoro dengan yakinnya. Robin yang duduk paling belakang menyadari sesuatu.

“Ada sesuatu yang datang!” Sahut Robin mencoba memperingati mereka semua.

“GROAAARR! WHUSSSHH! WHUSSSHH!”

Naga yang tadi menyerang Prajurit G5, kini datang dan mengejar Chahige.

“Bukankah itu...??” Gumam Usopp.

“Itu adalah naga yang sebelumnya!” Lanjut Brook menebaknya.

“Tidak, dia tampak berbeda!” Sahut Nami, Membantahnya.

“Berbeda! Apanya yang berbeda?!” Tanya Brook yang bingung, karena tidak melihat perbedaan sama sekali.

“Sorot matanya!” Kata Nami yang memperhatikan perbedaan Sorot Mata sang Naga kecil.

“Pengaruh obat penenangnya mungkin telah habis!” Ujar Chahige.

“Obat penenang?” Tanya Nami.

“Ya. Pada dasarnya dia adalah Makhluk liar. Tanpa obat penenang sangat sulit menanganinya. Ditambah lagi dia yang berukuran paling kecil, paling baru dan lincah. Dia lebih cepat dan kuat!” Jawab Chahige sembari menjelaskan maksudnya.

Naga Yang mengejar Chahige itu, dengan segera menyemburkan Apinya lagi.

“GROAAARR! WHUSSSHH! WHUSSSHH!”

“BRUSSSSSHHHHHHH!!”

“KYAAAA!! GYAAAAA!”

“Kalau begitu, Kita harus terus berlari!” Gumam Chahige, yang terus berlari tanpa hentinya.

“BRUSSSSSHHHHHHH!!”

“LARI LEBIH CEPAT LAGI!” Teriak Usopp kepada Chahige.

Chahige dikejar oleh Naga kecil sembari tetap membawa Kelompok itu, sedangkan sang Naga dari belakang mengejarnya dan menyemburkan Api.

Ditengah Bangunan B. Luffy terlihat sedang berlari dan tengah menaiki sebuah Tangga.

“ORAAAAAHHHHH!!!! SIAL! AKU TAK AKAN KALAH!” Seru Luffy yang berlari sampai-sampai menimbulkan percikan api. Di sisi lain Smoker sedang melayang terbang di udara dengan kekuatannya.

“Topi Jerami, akan pergi ke mana kau?” Tanya Smoker padanya.

“AKU AKAN MENANGKAP CAESAR! KAU SENDIRI?” Ucap Luffy dengan mengebu-gebu kepada Smoker.

“Aku ada urusan dengan Vergo?” Ujar Smoker kepada Luffy.

“APA DIA BERSAMA CAESAR?” Tanya Luffy kepada Smoker.

“Kurasa begitu! Jangan menghalangiku!” Jawab Smoker dan segera meninggalkannya.

“TUNGGU KAU, KURANG AJAR!” Teriak Luffy. Luffy yang merasa tertinggal dengan semangatnya mengejar Smoker sehingga meninggalkan jejak api di lantai.

Sementara itu ditempat lain. ditempat pendaratan Balon terbang di Bangunan B.

“DUGH! DUGH! DUGH! DUGH!”

Mocha masih tampak berhalusinasi dan terus mengedor-gedor pintu sembari berteriak-riak.

“DUGH! DUGH! DUGH! DUGH!”

“SELAMATKAN AKU! AKU TAKUT! KELUARKAN AKU! SELAMATKAN AKU!” Teriak Mocha sembari mengedor-gedor pintu.

“Hei kau menjauhlah dari pintu itu! Ayo segera berkumpul dengan yang lain!”

“Kau akan mendapatkan permen jika kau bersama teman-temanmu? Sekarang pergilah ke ruang biskuit”

Tiga orang anak buah Caesar mencoba merayu Mocha. Namun Mocha berhalusinasi dan melihat 3 orang itu berkepala hewan.

“KAKAK! KAKAK! SELAMATKAN AKU!” Teriak Mocha manangis.

Sementara itu Chopper tengah menaiki suatu tangga sembari membawa tas yang berisi obat penenang.

“Yang lebih penting, aku harus segera pergi menyelamatkan anak-anak terlebih dahulu!” Ucap Chopper. Tanpa diduga diujung tangga Chopper melihat Mocha.

“DUGH! DUGH! DUGH! DUGH!”

“Apa yang dilakukan anak itu di sini?” Kata Chopper yang kebingungan.

“SELAMATKAN AKU! SELAMATKAN AKU!”

“Jika kau tak bisa tenang, kami akan menembakmu!” Ucap para pengawal. Chopper segera bertindak untuk menyelamatkan Mocha.

“HEAVY POINT!”

Chopper bertranformasi menjadi wujud Heavy, kemudian dengan segera membantu Mocha.

“HENTIKAN!!” Seru Chopper.

”Siapa itu? Jangan Bergerak? Aku akan menembakmu?”

Tiga pengawal itu menembaki Chopper, namun dengan gesit Chopper melompat dan menghindari dan dengan satu serangan membuat mereka terpental.

“DORR!! DORR!! DORR!!”

“HEYYYYYAAAA!!! DUAAKKGGGHHH!!”

“GYAAAA! BRUGH! BRUGH! BRUGH!”

“Hei, Apa kau baik-baik saja?” Tanya Chopper kepada Mocha. Namun Mocha yang masih berhalusinasi melihat Chopper berkepala seekor ular.

“KUAAAAA! MONSTERRRRR! SELAMATKAN AKU! TIDAK!” Teriak Mocha yang ketakutan kepada Cjopper.

“DUGH! DUGH! DUGH! DUGH!”

“Itu pasti pengaruh Obat! Tenanglah! Oiya obat penenang! Dengan ini kau akan lebih baik. Aku akan menolongmu!” Ucap Chopper sembari mengambil suntikan yang telah berisi obat penenang.

“SELAMATKAN AKU! SELAMATKAN AKU!”

“DUGH! DUGH! DUGH! DUGH!”

Chopper menaiki Mocha dan menyuntiknya pada bagian leher.

“Jadilah anak baik. Yosh sudah selesai! Obatnya akan segera bereaksi!” Kata Chopper. Mocha tampak tenang dan dengan segera dia tampak sadar kembali.

“Apa yang kulakukan?” Tanya Mocha.

“Kau menggedor-gedor pintu” Jawab Chopper.

“Oiya! Aku sedang mencoba keluar dari tempat ini” Kata Mocha mengingat kejadian sebelumnya.

“Hei! Sebelumnya kami telah menyelamatkan kalian! Kenapa kalian kembali ke sini?” Tanya Chopper pada Mocha.

“Kami kembali ke bangunan ini dengan menaiki Balon terbang milik Master. Tapi kakak-kakak itu melarang kami kembali” Ujar Mocha menjelaskan kepada Chopper yang ada di pundaknya.

“Tentu saja! Bagaimana dengan anak-anak yang lain?” Tanya Chopper kembali.

“Mereka semua pergi ke ruangan biskuit karena menginginkan permen!” Ucap Mocha.

“APA! TIDAK! KALIAN TIDAK BOLEH MAKAN PERMEN!. INI GAWAT! Tolong antar aku ke Ruang Biskuit itu?” Teriak Chopper dan meminta Mocha untuk mengatar dia.

“Baiklah aku tahu jalan pintas menuju ruangan Biskuit!” Sahut Mocha dan segera menunjukan jalan pintas tersebut.

Chopper dan Mocha segera menuju Ruangan Biskuit untuk menyelamatkan anak-anak yang lain.

Sementara itu Caesar tengah menyaksikan pertarungan antara Vergo dan Sanji melalui layar monitor.

“Apa yang vergo lakukan! Orang-orang G5 adalah Bahan percobaanku! Kalau mereka mati tidak dengan Shinokuni, sia sia saja! Jika seperti ini, aku akan menutup jalan mereka untuk maju! Dan sekali lagi membiarkan gas masuk” Kata Caesar yang berencana menutup pintu di Bangunan B dan kembali membuka pintu di bangunan A, supaya Gas kembali mengejar mereka.

“Tapi Vergo masih ada di sana?” Ucap Monet.

“Aku tak peduli jika idiot itu mati atau hidup! BIARKAN SAJA DIA MATI!” Ucap Caesar.

Sementara itu, Chopper dan Mocha tiba lebih dulu di sebuah lorong di lantai 3 dekat dengan dengan ruang Biskuit.

“Ruang Biskuit ada di jalan sini?” Kata Mocha menunjukan jalannya.

“Ayo segera ke sana?!” Ucap Chopper. Namun sebelum mereka pergi, dari arah belakang terdengar sorak sorai suara anak-anak.

“Apa itu suara anak-anak?” Tanya Chopper.

Samar-sama terlihat bayangan anak-anak sedang menuju ke ruangan Biskuit. Chopper segera menutup pintu untuk mencegah anak-anak menuju Ruang Biskuit.

“Kita tak boleh membiarkan mereka melewati pintu ini. Mocha jika kau ingin menolong teman, bantu lah aku!” Kata Chopper yang sedang menahan pintu tersebut.

“Aku Mengerti!” Kata Mocha yang menahan pintunya.

“Mocha Tahan pintunya?” Ucap Chopper yang mengambil sebilah pipa untuk mengunci pintu tersebut.

“DUGH! DUGH! DUGH! DUGH!”

Sementara itu anak-anak yang lain mengedor-gedor dari balik pintu.

“APA YANG KAU LAKUKAN MOCHA! CEPAT BUKA! AKU INGIN KE RUANG BISKUIT!”

Anak-anak itu terus mengedor-gedor pintu. Sementara itu Chopper dan Mocha menahannya dari balik pintu.

“Dengar! Jangan biarkan mereka pergi ke ruangan Biskuit!” Kata Chopper berpesan kepada Mocha.

“Ya! Tapi kenapa kami tak boleh memakan permennya?” Tanya Mocha yang kebingungan.

“Itu karena...........??” Ucap Chopper yang belum meyelesaikan ucapannya.

Chopper dan Mocha masih menahan pintu sedangkan anak-anak berusaha mendobark pintu tersebut.

“CEPAT BUKA!!”

Sementara itu Luffy dan Smoker telah sampai di suatu tempat. Di mana mereka berdiri di suatu pintu yang besar.

“Hosh! Hosh!Hoshh Hoshh!

“Apa kau sudah siap?” Tanya Smoker kepada Luffy.

“Ma Masih Be Belum! Tu Tunggu! Kau... Hoshh Hoshh! Aku berlari dengan kencang sampai mengeluarkan api di lantai! Hoshh Hoshh. Sedangkan kau... itu tak adil. Kau meluncur di atas asap! Hoshh Hoshh!” Ucap Luffy yang kelelahan karena berlari dengan kencangnya.

“Yosh! Sekarang kau sudah siap kan?” Tanya Smoker kembali.

“Tunggu dulu! Sudah kubilang tunggu! Hoshh Hoshh! Aku akan mengatakan Yosh jika aku suda siap! Hoshh Hoshh. Heeeeh ! beri waktu aku mengambil nafas!” Pinta Luffy pada Smoker yang masih tampak kelelahan.

Tanpa mendengarkan ocehan Luffy, Smoker menekan tombol untuk membuka pintu.

“TEKK!”

“ARRG! HEI! AKU BELUM MENGATAKAN YOSH BUKAN?” Teriak Luffy kesal kepada Smoker karena belum memberikannya waktu mengambil nafas.

“Dengar, Vergo adalah lawanku?”

“Yeah! Aku mengerti! Caesar lawanku! Kau jangan ikut campur yah?” Pinta Luffy kepada Smoker.

Kemudian pintu itu terbuka. Terlihat sosok Caesar ada di dalam ruangan tersebut.

“Ahh itu lawanku?” Ucap Luffy.

“Ciihhh!” Keluh Smoker yang tampak kesal karena tidak terlihat sosok vergo.

“KALI INI TAK AKAN KUBIARKAN KAU KABUR!!!! CAESAAAAAARRRRRR!” Seru Luffy sembari menghajar Caesar.

“BUAAAAAKKKK!!! UWOOOOOOOOO!!”

Caesar terkena hajaran Luffy tepat di perutnya.

Bersambung...

Karakter[]

Link Luar[]

Advertisement